Sebelumnya pada pertengahan 2016, PT Pindad telah merilis Submachine Gun (SMG) PM-3. Senjata untuk pertempuran jarak dekat atau CQB (Close Quarter Battle) ini hadir dengan meneruskan ‘tradisi’ senapan serbu SS-1, setidaknya terlihat desain popor lipat dan gagang (handgrip) kentara rancangan SS-1. Dari beberapa aspek, PM-3 yang sekilas mirip Heckler & Koch MP5 terasa kurang ergonomis untuk digunakan pasukan khusus.
Dan belum lama ini, lewat foto-foto yang diposting akun Instagram indonesian_armedforces, nampak varian baru Pindad PM-3 dengan dimensi dan spesifikasi serupa dengan PM-3 yang dirilis pada pertengahan 2016, namun SMG PM-3 varian baru punya lekuk desain yang berbeda dari sebelumnya.
Bila PM-3 lama tampil dengan cat full hitam, PM-3 varian baru tampil lebih segar dan garang, dengan kombinasi warna hitam pada pada handgrip, popor dan laras. Sementara bagian receiver dan cover laras dibalut casing warna krem.
Detailnya, bila PM-3 lama menggunakan popor lipat ala SS-1, maka PM-3 varian baru menggunakan popor lipat gaya baru lengkap dengan adjustable stock. Peruahan real juga terlihat pada handgrip yang kini menggunakan model lekukan jemari, sehingga bakal lebih nyaman digunakan.
Pindad PM-3 yang berjalan di kaliber 9 x 19 mm NATO, dirancang mampu melepaskan proyektil sampai jarak efektif 75 meter. Kecepatan luncur proyektilnya 380 meter per detik dan secara teori senjata ini dapat melepaskan 750 – 850 peluru dalam satu menit.
Panjang senjata saat popor dilipat – 494 mm dan panjang senjata dengan popor dibentangkan mencapai 720 mm, panjang larasnya sendiri 210 mm. Bobot Pindad PM-3 tanpa magasin adalah 3,15 kg. Moda penembakan di PM-3 dapat diatur dengan tiga pilihan – safe, single shot dan full otomatis. (Gilang Perdana) . Sumber : www.indomiliter.com/
CARI SEPATU TNI POLRI KULIT ASLI ?
Kunjungi website Http://cart.army86.com